Memasuki tahun ajaran 2025/2026, Pemerintah melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 menegaskan bahwa tidak akan ada pergantian total kurikulum nasional; melainkan penyempurnaan atas Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang telah berjalan Sistem Informasi Kurikulum Nasional. Fokus utama inovasi tahun 2025 adalah memperkuat pembelajaran mendalam (deep learning), memperluas fleksibilitas pemilihan muatan lokal, dan mengintegrasikan kecakapan abad ke-21 seperti literasi digital dan kecerdasan buatan.
Landasan dan Tujuan
-
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang Diperbarui
Permendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025 merumuskan SKL baru yang menekankan keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sekaligus menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan studi maupun memasuki dunia kerja jdih.kemendikdasmen.go.id. -
Prinsip Fleksibilitas dan Kontekstualisasi
Kurikulum Merdeka, yang sejak 2024 dirancang untuk memberi ruang bagi satuan pendidikan mengembangkan muatan sesuai karakteristik lokal, terus diperkuat agar relevan dengan kebutuhan daerah masing-masing Sistem Informasi Kurikulum Nasional.
Inovasi Utama
-
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Metode deep learning mengganti pendekatan hafalan dengan proyek nyata dan pemecahan masalah autentik. Guru didorong merancang kegiatan eksplorasi yang menitikberatkan pemahaman konseptual dan penerapan pada konteks kehidupan sehari-hari Guru Berdaya –Imran Tululi. -
Integrasi Digital dan Kecerdasan Buatan
Kurikulum 2025 mewajibkan pengenalan coding dan AI sebagai muatan lokal di tingkat menengah, mempersiapkan siswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi global Kemenpan RB. -
Penguatan Pendidikan Karakter
Program “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dan ekstrakurikuler untuk menanamkan nilai toleransi, kemandirian, dan kolaborasi Kemenpan RB.
Pilar Implementasi
-
Pelatihan dan Pendampingan Guru
Kementerian PUPR dan Kemendikbud Ristek meluncurkan modul workshop deep learning, asesmen autentik, serta pemanfaatan platform e-learning bagi guru seluruh Indonesia kspstendik.dikdasmen.go.id. -
Evaluasi Berbasis Kompetensi
Ujian dan penilaian akhir semester tidak lagi semata mengandalkan pilihan ganda, melainkan tugas proyek, portofolio, dan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang menilai keterampilan berpikir kritis Kemenpan RB. -
Kolaborasi dengan Industri
Program magang dan kemitraan sekolah-industri diperluas—sekolah menengah kejuruan dan politeknik bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk praktik langsung siswa.
Tantangan
-
Kesenjangan Infrastruktur
Akses internet dan perangkat digital masih belum merata, terutama di wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan), menghambat penerapan pembelajaran berbasis teknologi Guru Berdaya –. -
Kesiapan Sumber Daya Manusia
Tidak semua guru siap dengan metodologi deep learning dan penggunaan AI; diperlukan kontinuitas pelatihan dan insentif untuk meningkatkan kompetensi pendidik. -
Manajemen Perubahan
Sekolah dan orang tua perlu disosialisasikan agar memahami manfaat dan cara kerja kurikulum baru, menghindari resistensi terhadap model pembelajaran yang lebih mandiri.
Kesimpulan
Kurikulum 2025 tidak sekadar pembaruan silabus, melainkan transformasi paradigma—dari hafalan menuju pembelajaran mendalam, dari satu arah menjadi dua arah, dari homogen menjadi fleksibel. Dengan dukungan pelatihan guru, infrastruktur memadai, dan kolaborasi multi-pihak, Indonesia siap mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga kreatif, adaptif, dan berdaya saing global.