
Jakarta, 9 Agustus 2025 – Pemerintah Indonesia menetapkan target ambisius untuk menciptakan 5 juta lapangan kerja baru di sektor hijau dalam lima tahun ke depan. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus mengurangi emisi karbon sesuai Kesepakatan Paris.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan bahwa sektor hijau yang dimaksud meliputi energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian organik, rehabilitasi hutan, hingga transportasi ramah lingkungan. “Indonesia punya potensi besar di sektor ini, baik dari sisi sumber daya alam maupun sumber daya manusia,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Program penciptaan lapangan kerja ini akan mengandalkan investasi dari pemerintah, BUMN, dan pihak swasta, termasuk investor asing. Pemerintah telah menyiapkan insentif pajak, kemudahan perizinan, dan pembiayaan khusus untuk mendorong perusahaan beralih ke model bisnis hijau.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan bahwa sektor energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa dapat menyerap lebih dari 1,5 juta tenaga kerja baru. Sementara itu, pengelolaan sampah dan daur ulang diperkirakan mampu membuka 800 ribu lapangan kerja dalam kurun lima tahun.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid, mendukung penuh program ini. Menurutnya, tren global menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi hijau akan lebih kompetitif di pasar internasional. “Produk ramah lingkungan semakin diminati. Kalau kita cepat beradaptasi, Indonesia bisa menjadi pemimpin di kawasan,” tegasnya.
Meski menjanjikan, pengamat ketenagakerjaan, Yuni Pratiwi, mengingatkan bahwa transisi menuju ekonomi hijau memerlukan pelatihan masif agar tenaga kerja memiliki keterampilan yang sesuai. “Kita butuh program vokasi dan sertifikasi yang fokus pada green jobs, bukan hanya pembangunan proyeknya saja,” katanya.
Pemerintah optimis target ini akan tercapai, apalagi dengan dukungan masyarakat yang semakin sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Jika berhasil, Indonesia bukan hanya akan mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai negara yang serius dalam mengatasi perubahan iklim.