Tanggal: 5 Juli 2025
Jakarta — Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, tren meditasi digital di Indonesia melonjak signifikan sepanjang paruh pertama tahun 2025. Dua aplikasi lokal, MindfulNaik dan JedaID, tercatat sebagai aplikasi kesehatan mental dengan jumlah unduhan tertinggi di Google Play dan App Store Indonesia, melampaui aplikasi kebugaran fisik populer seperti FitTrack dan YogaPro.
Lonjakan Unduhan dan Pengguna Aktif
Menurut laporan triwulan yang dirilis oleh Asosiasi Startup Kesehatan Digital Indonesia (ASKDI), MindfulNaik dan JedaID masing-masing telah diunduh lebih dari 2,5 juta kali hanya dalam 6 bulan pertama 2025. Pengguna aktif harian (DAU) MindfulNaik kini menyentuh angka 750.000 orang, sementara JedaID mencatat 650.000 pengguna aktif setiap hari.
Kedua aplikasi ini menyajikan fitur-fitur seperti:
-
Meditasi terpandu berbahasa Indonesia
-
Manajemen stres dan emosi harian
-
Latihan pernapasan untuk insomnia dan kecemasan
-
Fitur afirmasi positif dan jurnal harian
-
Audio soundscape nusantara (suara hujan, ombak Bali, hutan Kalimantan)
Fenomena Digital yang Dipicu Tekanan Modern
Kepala Psikolog Digital dari Universitas Indonesia, Dr. Nenden Ayu Kartika, M.Psi, menjelaskan bahwa gaya hidup digital yang makin padat menyebabkan masyarakat—terutama generasi milenial dan Gen Z—mencari alternatif cepat dan pribadi untuk menenangkan pikiran.
“Banyak orang sekarang tidak sempat terapi langsung, jadi aplikasi meditasi menjadi jembatan antara kebutuhan dan kenyamanan,” ujar Nenden.
Platform seperti TikTok dan Instagram juga turut menyebarkan tren meditasi 5 menit, body scan, dan affirmation reels, yang mendorong pengguna mencoba aplikasi yang lebih terstruktur.
Lokal dan Relatable: Kunci Kesuksesan MindfulNaik dan JedaID
Berbeda dari aplikasi asing seperti Calm atau Headspace, MindfulNaik dan JedaID mengedepankan pengalaman audio yang relevan secara budaya. Misalnya, pengguna bisa memilih sesi “Menata Emosi Saat Macet Jakarta”, atau “Relaksasi Selepas Salat Maghrib”.
Terdapat pula meditasi khusus untuk:
-
Ibu menyusui
-
Pelajar menjelang ujian
-
Pekerja malam
-
Waktu menjelang tidur (sleepcast)
CEO JedaID, Agung Paramartha, menyatakan bahwa pendekatan lokal ini adalah kunci daya tarik aplikasi mereka. “Kita ingin menghadirkan pengalaman tenang yang terasa seperti pelukan budaya sendiri, bukan dari luar negeri,” ujarnya.
Dukungan Kementerian Kesehatan dan BPJS Digital
Menyadari manfaat luasnya, Kementerian Kesehatan RI mengumumkan kerja sama dengan pengembang MindfulNaik untuk memasukkan sebagian fitur aplikasi dalam program BPJS Kesehatan Digital Mandiri. Pengguna yang terdaftar bisa mengakses modul khusus gratis untuk:
-
Pencegahan burnout
-
Manajemen emosi untuk penderita hipertensi
-
Panduan meditasi pasca stroke ringan
“Ini bentuk digitalisasi layanan preventif kesehatan mental. Bukan hanya kuratif,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Tantangan dan Masa Depan Meditasi Digital
Meski pertumbuhannya pesat, pakar teknologi dan psikologi memperingatkan bahwa aplikasi meditasi bukan pengganti terapi profesional. Namun sebagai alat bantu awal dan pelengkap, potensinya besar.
Saat ini, MindfulNaik sedang menyiapkan ekspansi ke pasar Asia Tenggara dengan subtitle bahasa Melayu dan Tagalog, sementara JedaID menggandeng psikolog selebriti dan konten kreator untuk membuat sesi kolaboratif berdurasi pendek.
Kesimpulan:
Kebangkitan meditasi digital di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat kini semakin sadar pentingnya kesehatan mental dalam rutinitas harian. Aplikasi lokal seperti MindfulNaik dan JedaID bukan hanya menawarkan fitur praktis, tapi juga menghadirkan ketenangan yang sesuai dengan identitas budaya bangsa.