“Kondisi Ekonomi Inggris Paruh Pertama 2025: Dampak Brexit, Kebijakan Fiskal, dan Prospek Pemulihan”

Dampak Brexit ke Uni Eropa dan Inggris

Pada paruh pertama tahun 2025, perekonomian Inggris menghadapi tantangan signifikan akibat dampak jangka panjang dari Brexit, kebijakan fiskal yang ketat, dan ketidakpastian global. Meskipun ada upaya pemulihan, indikator ekonomi menunjukkan bahwa negara ini masih berjuang untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.Wikipedia+2Wikipedia+2Wikipedia+2

📉 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi

Perekonomian Inggris diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,3% pada tahun 2025, sedikit lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, namun masih menghadapi tekanan dari ketegangan perdagangan global dan kebijakan moneter yang ketat. Inflasi diperkirakan akan mencapai 3,2%, dipengaruhi oleh harga energi dan makanan yang lebih tinggi, serta peningkatan biaya hidup yang terus berlanjut. Office for Budget Responsibility

💼 Pasar Tenaga Kerja dan Kebijakan Fiskal

Tingkat pengangguran diperkirakan akan meningkat menjadi 4,5% pada tahun 2025, mencerminkan tantangan dalam pasar tenaga kerja. Kebijakan fiskal yang ketat, termasuk kenaikan kontribusi Asuransi Nasional untuk pemberi kerja, telah meningkatkan biaya bagi bisnis dan berpotensi menghambat penciptaan lapangan kerja. MoneyWeek

🇬🇧 Dampak Brexit dan Perdagangan

Brexit terus memberikan dampak negatif pada ekonomi Inggris, dengan proyeksi penurunan PDB sebesar 4% dalam jangka panjang akibat peningkatan hambatan non-tarif dalam perdagangan dengan Uni Eropa. Namun, ada potensi keuntungan dari kebijakan tarif AS yang dapat mendorong perusahaan Eropa untuk memindahkan produksi ke Inggris, mengingat kapasitas produksi yang tersedia pasca-Brexit. Office for Budget Responsibilityomniekonomi.se

🤝 Kebijakan Luar Negeri dan Perjanjian Perdagangan

Pemerintah Perdana Menteri Keir Starmer telah menandatangani perjanjian penting dengan Jerman pada Juli 2025, yang mencakup kerja sama dalam pertahanan dan teknologi. Selain itu, perjanjian perdagangan dengan India dan pembicaraan lanjutan dengan AS menunjukkan upaya Inggris untuk memperluas hubungan perdagangan pasca-Brexit. Wikipedia+2Wikipedia+2ft.com+2

🏦 Kebijakan Moneter dan Pasar Modal

Bank of England telah menurunkan suku bunga empat kali sejak Juli 2024 untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun, inflasi yang lebih tinggi dapat membatasi ruang untuk pelonggaran lebih lanjut. Di pasar modal, FTSE 100 telah menunjukkan kinerja yang baik, dengan kenaikan hampir 10% pada tahun 2025, menarik minat investor asing. reuters.com

🔮 Prospek ke Depan

Meskipun ada upaya pemulihan, tantangan struktural seperti dampak jangka panjang Brexit, inflasi yang tinggi, dan ketegangan perdagangan global tetap menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi Inggris. Kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati, bersama dengan diversifikasi hubungan perdagangan, akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Related Posts

Dunia Uji Program Kerja 4 Hari Seminggu: Produktivitas Meningkat

Gagasan kerja empat hari seminggu, yang dulunya terdengar seperti mimpi, kini mulai menjadi kenyataan di berbagai negara. Uji coba terbaru menunjukkan hasil yang mengejutkan: produktivitas meningkat, tingkat stres menurun, dan…

Konflik Sudan Meluas: Lebih dari 1 Juta Orang Mengungsi, Krisis Kemanusiaan Makin Parah

Khartoum–Juba, 5 Agustus 2025 — Konflik yang pecah antara Angkatan Darat Sudan (SAF) dan milisi paramiliter Rapid Support Forces (RSF) kini memasuki tahun ketiga dan telah memicu salah satu krisis…

You Missed

Aku Wanita Biasa – Krisdayanti: Kesederhanaan dalam Cinta

Elang – Dewa 19: Kebebasan Jiwa yang Terbang Tinggi

Persita Tangerang Menang Tipis Atas PSS Sleman di Laga Sengit

Persebaya Surabaya Menunjukkan Performa Kuat Saat Mengalahkan Borneo FC

Janji Suci – Yovie & Nuno: Komitmen untuk Kekasih

Judul: Dewa United Pecah Telor di Super League 2025/26 dengan Kemenangan 3–1 atas Persik Kediri