London, 5 Juli 2025 — Nama Kurt Zouma kembali ramai dibicarakan di kancah Liga Inggris. Setelah sempat tersandung kontroversi di luar lapangan yang sempat meredupkan sinarnya, bek asal Prancis ini perlahan namun pasti berhasil merebut kembali kepercayaan publik dan membuktikan kualitasnya sebagai salah satu bek tengah tangguh di Premier League.
Perjalanan Karier: Dari Saint-Étienne ke Panggung Eropa
Lahir pada 27 Oktober 1994 di Lyon, Prancis, Kurt Happy Zouma memulai karier profesionalnya di AS Saint-Étienne sebelum bergabung dengan Chelsea FC pada 2014. Di Stamford Bridge, Zouma sempat menjadi andalan di bawah beberapa pelatih berbeda, namun cedera ACL pada 2016 menghambat perkembangannya.
Setelah masa peminjaman ke Stoke City dan Everton, Zouma kembali memperkuat Chelsea dan bahkan turut meraih gelar Liga Champions 2020/21 bersama skuad asuhan Thomas Tuchel. Namun, ketatnya persaingan di lini belakang membuatnya memutuskan hengkang ke West Ham United pada 2021, di mana ia menemukan kembali konsistensinya.
Bangkit dari Kontroversi dan Kembali Fokus
Pada awal 2022, Zouma sempat menjadi sorotan negatif akibat video yang menunjukkan perlakuannya terhadap seekor kucing. Insiden tersebut memicu gelombang kritik besar, denda dari klub, dan hukuman sosial. Namun, Zouma secara terbuka meminta maaf dan menjalani konsekuensinya, termasuk menjalankan program edukasi kesejahteraan hewan.
Sejak saat itu, ia menunjukkan perubahan positif baik dalam sikap maupun performa. Di lapangan, ia menjadi pilar penting dalam pertahanan West Ham dan sempat membawa klubnya menjuarai UEFA Europa Conference League 2022/23, pencapaian yang menandai kebangkitan kariernya secara perlahan.
Performa Musim 2024/25: Konsisten dan Kian Matang
Musim 2024/25 menjadi salah satu musim terbaik Zouma di Premier League. Di bawah asuhan manajer baru West Ham, ia menjadi kapten tim dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat di lini belakang. Statistik menunjukkan Zouma mencatatkan rata-rata 3,1 sapuan per pertandingan, 1,7 intersep, dan memenangkan lebih dari 70% duel udara — catatan yang menempatkannya di jajaran bek tengah elite liga.
Kehadirannya juga memberikan stabilitas pada tim yang kini bersaing di zona Eropa. Tidak sedikit analis yang menyebut bahwa Zouma telah menjelma menjadi pemain yang lebih dewasa, tidak hanya dalam permainan tetapi juga dalam kepribadian.
Peluang Kembali ke Timnas Prancis?
Meski terakhir kali memperkuat Les Bleus pada 2021, performa solid Zouma musim ini membuka peluang baginya untuk kembali dilirik oleh pelatih Prancis, Didier Deschamps, atau calon pengganti di masa mendatang. Di tengah regenerasi lini pertahanan tim nasional, nama Zouma kembali masuk dalam diskusi publik sebagai opsi senior berpengalaman.
Masa Depan: Bertahan atau Pindah ke Klub Besar?
Dengan kontraknya di West Ham yang masih berjalan hingga 2026, Zouma belum memberikan sinyal pasti soal masa depannya. Beberapa klub besar dikabarkan memantau situasinya, terutama klub-klub Ligue 1 seperti Olympique Marseille dan AS Monaco yang ingin memboyongnya kembali ke tanah kelahirannya.
Namun bagi Zouma, prioritas saat ini tampaknya adalah membalas kepercayaan klub dan fans yang telah memberinya kesempatan kedua. Ia bahkan dikabarkan terlibat aktif dalam kegiatan komunitas dan kampanye kesejahteraan hewan, sebagai bentuk penebusan atas masa lalunya.
Kesimpulan:
Kurt Zouma adalah contoh nyata bagaimana seorang pemain bisa bangkit dari keterpurukan. Dari skandal yang nyaris meruntuhkan kariernya, ia kembali berdiri tegak di atas lapangan dengan dedikasi dan kedewasaan baru. Kini, Zouma tak hanya dikenal sebagai bek tangguh, tetapi juga sebagai pribadi yang terus belajar dan berkembang — baik sebagai pemain maupun sebagai manusia.
Tinggalkan Balasan