Oscar dos Santos: Sang Maestro Brasil yang Temukan Ketenangan di Negeri Tirai Bambu

Nama Oscar dos Santos Emboaba Júnior, atau lebih dikenal sebagai Oscar, masih melekat kuat di benak para pecinta sepak bola Brasil dan penggemar Premier League. Mantan gelandang serang Chelsea FC ini pernah menjadi pilar penting Timnas Brasil dan salah satu talenta paling menjanjikan di generasinya. Kini, meski tidak lagi bermain di level tertinggi Eropa, Oscar tetap menjadi sosok berpengaruh di dunia sepak bola — kali ini dari Liga Super Tiongkok.


Awal Karier: Anak Ajaib dari São Paulo

Oscar lahir pada 9 September 1991 di Americana, Brasil. Ia mengawali kariernya di akademi São Paulo FC, sebelum pindah ke Internacional setelah mengalami perselisihan kontrak. Di sana, ia menunjukkan bakat luar biasa sebagai gelandang serang bertalenta, dengan visi bermain, umpan presisi, dan kemampuan mencetak gol dari luar kotak penalti.

Berkat performa gemilang di Campeonato Brasileiro dan kompetisi internasional junior bersama Brasil U-20, Oscar menarik minat klub-klub besar Eropa.


Kejayaan Bersama Chelsea

Pada tahun 2012, Oscar resmi bergabung dengan Chelsea FC dengan nilai transfer sekitar £25 juta. Ia langsung mencuri perhatian publik Stamford Bridge dengan gol spektakuler ke gawang Juventus dalam debut Liga Champions-nya — momen ikonik yang memperlihatkan teknik tinggi dan keberaniannya di panggung besar.

Selama membela Chelsea (2012–2017), Oscar meraih berbagai gelar, termasuk:

  • 🏆 Premier League (2014/15)

  • 🏆 UEFA Europa League (2012/13)

  • 🏆 Piala Liga Inggris (2014/15)

Ia menjadi bagian dari lini tengah kreatif bersama pemain seperti Eden Hazard, Cesc Fàbregas, dan Willian. Dengan 38 gol dalam lebih dari 200 penampilan, Oscar adalah salah satu pemain Brasil tersukses dalam sejarah Chelsea.


Transfer Mengejutkan ke Tiongkok

Pada Januari 2017, Oscar membuat keputusan mengejutkan dunia sepak bola: ia pindah ke klub Shanghai SIPG (kini Shanghai Port FC) di Liga Super Tiongkok dengan rekor transfer Asia saat itu: £60 juta.

Langkah ini menuai pro dan kontra. Banyak yang menganggap Oscar “menjual kariernya” demi uang, namun sang pemain menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi masa depan keluarganya. Ia tetap menunjukkan profesionalisme tinggi dan menjadi andalan klub barunya.


Dominasi di Liga Super Tiongkok

Bersama Shanghai Port, Oscar menjelma menjadi ikon sepak bola Asia Timur. Ia menjadi kapten tim, kreator serangan utama, dan motor lini tengah. Kontribusinya antara lain:

  • Lebih dari 70 gol dan 90+ assist sejak 2017

  • 🏆 Juara Liga Super Tiongkok 2018

  • 🏆 Piala FA Tiongkok

Dengan gaya bermain penuh visi dan teknik tinggi, Oscar masih dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di Asia, bahkan pada usia 33 tahun.


Masa Depan dan Isu Kembali ke Brasil

Beberapa tahun terakhir, Oscar sempat dikaitkan dengan klub-klub Brasil seperti Flamengo dan São Paulo FC, namun transfer tersebut selalu kandas karena gaji tinggi dan klausul kontrak. Meski begitu, Oscar mengaku terbuka untuk kembali ke tanah kelahirannya sebelum pensiun.

Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan:

“Saya ingin bermain di Brasil lagi. Mungkin satu atau dua musim terakhir saya sebelum gantung sepatu.”


Warisan dalam Timnas Brasil

Oscar mencatatkan 48 caps dan 12 gol bersama Timnas Brasil. Ia menjadi bagian dari skuad Piala Dunia 2014 dan mencetak gol satu-satunya dalam kekalahan 1-7 dari Jerman, laga yang dikenang sebagai salah satu tragedi terbesar sepak bola Brasil.

Meski kariernya di timnas terbilang singkat, kontribusinya tetap dikenang sebagai gelandang dengan teknik dan kreativitas tinggi, khas gaya samba yang memanjakan mata.


Kesimpulan

Oscar adalah simbol dari bakat besar yang memilih jalur berbeda — bukan kejatuhan, tetapi bentuk keberanian untuk menempuh pilihan hidup yang tak lazim. Di tengah sorotan dan kritik, ia tetap tampil konsisten, profesional, dan menjadi panutan dalam hal kerja keras dan keteguhan hati.

Dari Americana ke London, dari Shanghai ke potensi comeback di Brasil, Oscar membuktikan bahwa karier sepak bola bukan hanya soal trofi dan eksposur, tetapi juga soal keluarga, keputusan hidup, dan warisan pribadi.

Related Posts

Iran Targetkan Semifinal Piala Asia 2025

Timnas Iran memasang target tinggi di Piala Asia 2025 dengan membidik tempat di babak semifinal. Dengan reputasi sebagai salah satu kekuatan tradisional sepak bola Asia, Team Melli datang ke turnamen…

Genoa Dapatkan Playmaker Liga Belanda untuk Perkuat Kreativitas di Serie A 2025

Genoa resmi mengumumkan kedatangan Jerdy Schouten, gelandang kreatif asal Belanda yang sebelumnya bermain di Eredivisie. Transfer ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas lini tengah Il Grifone pada musim Serie A 2025/26.…

You Missed

Aku Wanita Biasa – Krisdayanti: Kesederhanaan dalam Cinta

Elang – Dewa 19: Kebebasan Jiwa yang Terbang Tinggi

Persita Tangerang Menang Tipis Atas PSS Sleman di Laga Sengit

Persebaya Surabaya Menunjukkan Performa Kuat Saat Mengalahkan Borneo FC

Janji Suci – Yovie & Nuno: Komitmen untuk Kekasih

Judul: Dewa United Pecah Telor di Super League 2025/26 dengan Kemenangan 3–1 atas Persik Kediri